Perjalanan Mars Gudep Surabaya 610 - 611

Salam Pramuka,
Suatu saat setelah lama saya tak pernah berkunjung ke Gudep sejak tahun 1991, seingat saya saat itu tahun 1998, di dekat sanggar lama (F104) terdengar sayup - sayup lagu yang intonasi dan liriknya saya kenal persis ... " Surabaya nam sepuluh nam sebelas, kibaran panji tunasku ...dst" yang dinyanyikan oleh adik - adik Penggalang.
Saya bertanya ke kak Jaya (seingat saya ...), kok adik - adik masih bisa menyanyikan lagu itu, padahal di saat saya masih aktif hadir di Gudep tercinta, lagu ini hampir tak ada yang menyanyikan. Saya pun hanya mengajarkan lagu itu kepada adik - adik Penggalang tanpa menuliskan teksnya sekitar tahun 1988. Kak Jaya bercerita bahwa beberapa orang berusaha menghidupkan lagu itu agar Gudep Surabaya 610 - 611 memiliki Mars. Subhanallah ... luar biasa dan tak pernah saya perkirakan. Lagu itu dikenal dengan nama Mars Gudep Surabaya 610 - 611.
Perjalanan lagu itu dimulai saat saya menuliskan notasi dan lirik lagu itu tahun 1984, saat saya masih menjadi Penegak di Gudep Nganjuk 267 - 268 (SMPP Negeri Nganjuk), untuk saya uslkan menjadi lagu Mars Gugus Depan Nganjuk 267 - 268 yang baru berdiri tahun 1983. Bedanya adalah kalimat di depannya, yaitu "Dua enam tujuh, dua enam delapan, kibaran panji tunasku ...dst". Kalimat selebihnya sama persis. Namun lagu Mars Gudep tersebut belum pernah sekalipun saya perdengarkan pada teman - teman saya saat Penegak di Nganjuk. Waktu itu saya pikir lagu ini sudah kehilangan momentum di Gudep Nganjuk 267 - 268, sampai saya mengingatnya kembali tahun 1988 dan saya coba ajarkan ke adik - adik Penggalang di Gudep kita, dengan mengubah kalimat depannya.
Terimakasih untuk kakak - kakak yang "menghidupkan" kembali Mars Gudep Surabaya 610 - 611. Alhamdulillah. Mudah - mudahan lagu ini tetap dan terus bergema mengiringi kiprah Gudep Surabaya 610 - 611 ikut serta membangun masyarakat. IsyaAllah. Amien.

Mars Gudep Surabaya 610 - 611

Surabaya nam sepuluh , nam sebelas
Kibaran panji tunasku
Kobaran rasa hatiku
Wadah menempa jiwa muda

Abdikan dirimu 'tuk nusa bangsamu, persada Indonesia
Tri satya penyuluh jiwa, arungi samudra hidupmu

Surabaya nam sepuluh
Surabaya nam sebelas
Tetap harum namamu
Abadi selamanya
(DP)

ouw..ternyata begitu sejarahnya....
kalo sekarang sama teman2 sering ditambahi jadi
"..kae siagane, ora lali penggalange..
mire..mire..penegak lan pandegane..
podho rame2 anekani latihane..
Surabaya 610.. plok..3x
Surabaya 611..plok..3x
Siagane, penggalange, penegak lan pandegane..giat..giat latihane..."

Kalau lagu ... "Kae siagane ora lali penggalange ... mire - mire penegak lan pandegane ...dst". adalah gubahan Kak Totok "Mbah Doel" Sudaryanto. Diambil dari intonasi lagu Tanjung Perak, yang biasa dinyanyikan oleh bu Waljinah. Asyik juga lagu itu salah satu lagu favorit kalau pas lagi berkumpul. Kadang - kadang di akhir lagu setelah lirik " Siagane penggalange penegak lan pandegane fiat - giat latihane ...", ditambahi "Embuh maneh Pembinane..." He he he, karena waktu itu yang namanya Pembina jarang sekali hadir di tengah - tengah kita ... Alhamdulillah sekarang Pembinanya banyak sekali yang bisa aktif mendampingi S / G / T / D.